Dalam perjalanan hidup saya belajar bahwa tidak semua hal harus berlangsung lama untuk menjadi berarti. Ada pertemuan yang hanya sekejap, tapi justru meninggalkan bekas cukup mendalam di hati, di pikiran, bahkan dalam cara saya memandang hidup.
Saya pernah dipertemukan dengan seseorang yang hanya hadir sebentar, namun meninggalkan jejak. Ia tak datang dengan janji, tidak juga dengan rencana. Tapi kehadirannya seperti udara di puncak gunung menyegarkan, menenangkan, sekaligus menantang. Ya, seperti mendaki gunung: melelahkan, penuh liku, namun membuat saya merasa hidup dan berani.
Waktu itu, saya tidak langsung mengerti mengapa pertemuan itu terjadi. Tapi seiring waktu berjalan, saya mulai memahami: tidak ada yang benar-benar kebetulan. Segala hal yang hadir dalam hidup saya termasuk yang sebentar dan tak sempat bertahan selalu datang dengan alasan. Entah untuk mengajarkan, menguatkan, atau sekadar menemani di tengah sunyi.
Saya tidak memungkiri, ada kalanya saya ingin bicara lebih banyak, menjelaskan apa yang dulu hanya saya simpan dalam diam. Tapi saya juga tahu, tidak semua rasa harus diucapkan. Ada yang lebih baik disampaikan lewat doa. Ada yang cukup dikenang, tanpa harus dimiliki.
Dari pertemuan singkat itu, saya belajar satu hal penting: bahwa hidup tidak selalu tentang memiliki, tetapi tentang menghargai. Menghargai setiap momen yang pernah hadir, setiap semangat yang sempat tumbuh, dan setiap orang yang pernah memberi warna, meski hanya sebentar.
Saya belajar bahwa ikhlas bukan berarti lupa, melainkan merelakan dengan lapang dada. Bahwa melepaskan bukan kelemahan, tapi bentuk kekuatan. Dan bahwa rasa sakit bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri.
Hari ini, saya ingin mengucapkan terima kasih.
Terima kasih untuk momen itu.
Terima kasih untuk kehadiran yang sempat menyentuh jiwa.
Terima kasih untuk pelajaran tentang melepaskan dan melangkah.
Saya akan terus berjalan. Terus berjuang.
Karena saya percaya, setiap perjalanan akan membawa saya pada versi terbaik dari diri sendiri. Dan siapa pun yang pernah singgah di tengah langkah ini, adalah bagian dari proses tumbuh itu.

0 Comments